Konfigurasi Network
Pendahuluan
Jaringan wilayah lokal (Local Area Network biasa disingkat LAN) adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Berikut rancangan sebuh network :
Konfigurasi Network
Konfigurasi yang dibutuhkan pada IP Server dilakukan pada file network/interfaces dan network/options
1. Konfigurasinya
a) debian:~# pico /etc/network/interfaces
File ini memuat konfigurasi IP yang akan digunakan oleh Network Interface yang terpasang pada suatu komputer. Selain alamat IP, file ini juga menyimpan informasi tentang routing.
b) Ganti lo menjadi eth0 dan loopback menjadi static
Lalu tambahkan baris : address 192.168.20.1
netmask 255.255.255.0
network 192.168.20.0
broadcast 192.168.20.255
gateway 192.168.20.1
# This file describes the network interfaces available on your system
# and how to activate them. For more information, see interfaces(5).
# The loopback network interface
auto lo
iface lo inet loopback
c) Hingga menjadi seperti di bawah ini :
# This file describes the network interfaces available on your system
# and how to activate them. For more information, see interfaces(5).
# The loopback network interface
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.20.1
network 192.168.20.0
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.20.255
gateway 192.168.20.1
d) Kemudian restart network/interfaces
debian:~# /etc/init.d/network restart
2. Bila menggunakan 2 buah Ethernet Card
a) Tambahkan baris di bawahnya eth0, hingga menjadi seperti ini :
# This file describes the network interfaces available on your system
# and how to activate them. For more information, see interfaces(5).
# The loopback network interface
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.20.1
network 192.168.20.0
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.20.255
gateway 192.168.20.1
auto eth1
iface eth1 inet static
address 192.168.0.1
network 192.168.0.0
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.0.255
gateway 192.168.0.1
Keterangan :
Kata auto yang mendahului nama suatu interface menandakan bahwa interface tersebut akan dinyalakan secara otomatis pada saat booting. Interface lo tidak memiliki konfigurasi IP karena lo digunakan sebagai loopback sehingga memiliki IP yang pasti yakni 127.0.0.1. Alamat IP ini digunakan oleh komputer untuk berkomunikasi dengan dirinya sendiri. Konfigurasi untuk eth0 harus diberikan karena interface ini dikonfigurasi menggunakan IP statis. Parameter-parameter yang harus disebutkan untuk jenis interface static adalah:
address : menentukan IP address yang digunakan suatu komputer.
network : menentukan Network Address komputer.
netmask : menentukan subnet mask network komputer.
broadcast : menentukan alamat broadcast yang digunakan komputer untuk memperkenalkan diri pada jaringan.
gateway : menentukan default gateway yang digunakan apabila komputer tersebut
3. Konfigurasi Server sebagai Router
a) debian:~# pico /etc/sysctl.conf
Hilangkan tanda pagar ( # ) pada bagian :
#net/ip4/ip_forward=1
menjadi :
net/ip4/ip_forward=1
b) Simpan dan aktifkan konfigurasi sysctl
debian:~# sysctl -p
c) Di sini saya menggunakan MASQUERADING, dengan masquerding maka jaringan local akan di wakilkan dengan IP Public di sisi router.
debian:~# iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -j MASQUERADE
d) Perintah iptbles di atas haya bersifat sementara, jika di reboot/restart maka perintah iptables yang kita buat akan hilang. Untuk menghindari hal tersebut, maka perintah iptables untuk masquerding tersebut sebaiknya di simpan si suatu file yang beranama /etc/rc.local
debian:~# pico /etc/rc.local
e) Tambahkn perintah iptables untuk masquerding pada file tersebut
debian:~# iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -j MASQUERADE
f) Kemudian simpan dan restart komputer
debian:~# /etc/init.d/network restart
debian:~# reboot
g) Setelah itu lihat konfigurasi MASQUERADING kita pada iptables
debian:~# iptables -L -t nat
Chain POSTROUTING (policy ACCEPT)
target prot opt source distination
MASQUERADE all – 192.168.0.0/24 anywhere
Pendahuluan
Jaringan wilayah lokal (Local Area Network biasa disingkat LAN) adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Berikut rancangan sebuh network :
Konfigurasi Network
Konfigurasi yang dibutuhkan pada IP Server dilakukan pada file network/interfaces dan network/options
1. Konfigurasinya
a) debian:~# pico /etc/network/interfaces
File ini memuat konfigurasi IP yang akan digunakan oleh Network Interface yang terpasang pada suatu komputer. Selain alamat IP, file ini juga menyimpan informasi tentang routing.
b) Ganti lo menjadi eth0 dan loopback menjadi static
Lalu tambahkan baris : address 192.168.20.1
netmask 255.255.255.0
network 192.168.20.0
broadcast 192.168.20.255
gateway 192.168.20.1
# This file describes the network interfaces available on your system
# and how to activate them. For more information, see interfaces(5).
# The loopback network interface
auto lo
iface lo inet loopback
c) Hingga menjadi seperti di bawah ini :
# This file describes the network interfaces available on your system
# and how to activate them. For more information, see interfaces(5).
# The loopback network interface
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.20.1
network 192.168.20.0
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.20.255
gateway 192.168.20.1
d) Kemudian restart network/interfaces
debian:~# /etc/init.d/network restart
2. Bila menggunakan 2 buah Ethernet Card
a) Tambahkan baris di bawahnya eth0, hingga menjadi seperti ini :
# This file describes the network interfaces available on your system
# and how to activate them. For more information, see interfaces(5).
# The loopback network interface
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.20.1
network 192.168.20.0
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.20.255
gateway 192.168.20.1
auto eth1
iface eth1 inet static
address 192.168.0.1
network 192.168.0.0
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.0.255
gateway 192.168.0.1
Keterangan :
Kata auto yang mendahului nama suatu interface menandakan bahwa interface tersebut akan dinyalakan secara otomatis pada saat booting. Interface lo tidak memiliki konfigurasi IP karena lo digunakan sebagai loopback sehingga memiliki IP yang pasti yakni 127.0.0.1. Alamat IP ini digunakan oleh komputer untuk berkomunikasi dengan dirinya sendiri. Konfigurasi untuk eth0 harus diberikan karena interface ini dikonfigurasi menggunakan IP statis. Parameter-parameter yang harus disebutkan untuk jenis interface static adalah:
address : menentukan IP address yang digunakan suatu komputer.
network : menentukan Network Address komputer.
netmask : menentukan subnet mask network komputer.
broadcast : menentukan alamat broadcast yang digunakan komputer untuk memperkenalkan diri pada jaringan.
gateway : menentukan default gateway yang digunakan apabila komputer tersebut
3. Konfigurasi Server sebagai Router
a) debian:~# pico /etc/sysctl.conf
Hilangkan tanda pagar ( # ) pada bagian :
#net/ip4/ip_forward=1
menjadi :
net/ip4/ip_forward=1
b) Simpan dan aktifkan konfigurasi sysctl
debian:~# sysctl -p
c) Di sini saya menggunakan MASQUERADING, dengan masquerding maka jaringan local akan di wakilkan dengan IP Public di sisi router.
debian:~# iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -j MASQUERADE
d) Perintah iptbles di atas haya bersifat sementara, jika di reboot/restart maka perintah iptables yang kita buat akan hilang. Untuk menghindari hal tersebut, maka perintah iptables untuk masquerding tersebut sebaiknya di simpan si suatu file yang beranama /etc/rc.local
debian:~# pico /etc/rc.local
e) Tambahkn perintah iptables untuk masquerding pada file tersebut
debian:~# iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -j MASQUERADE
f) Kemudian simpan dan restart komputer
debian:~# /etc/init.d/network restart
debian:~# reboot
g) Setelah itu lihat konfigurasi MASQUERADING kita pada iptables
debian:~# iptables -L -t nat
Chain POSTROUTING (policy ACCEPT)
target prot opt source distination
MASQUERADE all – 192.168.0.0/24 anywhere
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggal kan jejak Agan-Agan / Sis-Sis dengan Memberikan Komentar.....